Kelas-Kelas IP Address :
IP address yang dipakai secara umum dibagi dalam 3 kelas, yaitu :
Kelas A = 0-127 dengan jumlah host yang bisa dibuat kurang lebih ada 16 juta host.
Kelas B = 128-191 dengan jumlah host yang bisa dibuat kurang lebih ada 65 ribu host.
Kelas C = 192-223 dengan jumlah host yang bisa dibuat ada 254 host.
IP Address Class C
IP kelas ini dialokasikan untuk jaringan berukuran kecil.
Format dari Class C : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Ket : n = network; h = host
- 3 bit pertama : 110
- Panjang Network ID : 24 bit
- Panjang Host ID : 8 bit
- Byte pertama : 192 – 223
- Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx
- Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
Dimana cara menghitungnya :
Bilangan biner 1 masing-masing memiliki jumlah yang berbeda, yakni :
128 64 32 16 8 4 2 1
IP itu mulai dari 0(nol).Kombinasi angka tersebut adalah untuk netmask 255.255.255.128 yang di konversi ke Bilangan Biner adalah 11111111.11111111.11111111.10000000.
Kita ambil bit terakhir yaitu : 10000000.
Apabila pada kolom pertama di beri nilai ‘1′ dan yg lainnya bernilai ‘0' ( .10000000 ) = 128
Maka : IP yang tersedia : 255-192 = 63
1. Jumlah IP yang kita miliki (tersedia) sebanyak 64 nomor dari 0 sampai 63
2. Netmask yang harus dipakai adalah 255.255.255.192
3. Kita dapat menuliskan IP tersebut 192.168.1.0/26 dengan 26 sebagai nilai prefix-nya.
4. Jumlah segmen yang terbentuk :
192.168.1.0 – 192.168.1.63
192.168.1.0 (sebagai Net-ID)
192.168.1.63 (sebagai broadcast)
192.168.1.1 – 192.168.1.62 (jumlah host-nya)
5 Jumlah IP yang dapat dipakai untuk host sebanyak 62 setelah dikurangi dengan Net-ID dan Broadcast.
Misalnya saya mempunyai sebuah network address 192.168.1.0/27 ?
Artinya : 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /27 berarti 11111111.11111111.11111111.11100000 (255.255.255.224).
Dengan analisa seperti diatas. Kita harus menghitung :
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah
23= 8 subnet.
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan
dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
25– 2 = 30 host
3. Blok Subnet = 256 – 224 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 32. Subnet berikutnya adalah 32 + 32 = 64, dan 64+32=96. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224.
4. Alamat host dan broadcast yang valid, kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
Subnet | 192.168.1.0 | 192.168.1.32 | 192.168.1.64 | 192.168.1.96 |
Host Pertama | 192.168.1.1 | 192.168.1.33 | 192.168.1.65 | 192.168.1.97 |
Host Terakhir | 192.168.1.30 | 192.168.1.62 | 192.168.1.94 | 192.168.1.126 |
Broadcast | 192.168.1.31 | 192.168.1.63 | 192.168.1.95 | 192.168.1.127 |
Untuk lebih jelasnya mengenai IP range nya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar