RESENSI NOVEL
“JADIAN 6 BULAN”
1. Identitas Buku
Judul : Jadian 6 Bulan
Penulis : Rhen Fathia
Tahun Terbit : 2005
Penerbit : DAR Mizan
Tempat : Jln. Yodkali No.16, Bandung 40214
Halaman :202 halaman
2. Pokok – Pokok Isi Buku
Untuk ukuran karya seorang anak SMU, novel "Jadian 6 Bulan" boleh dibilang sangat bagus. Bahkan jika ditulis oleh seorang pengarang senior sekali pun, saya tetap berpendapat bahwa novel ini amat bagus.
Sinopsis :
Siapa pun tak ada yang menduga kalo Rio, cowok keren idola cewek se-SMA Negeri 1 Bogor itu, nekat nembak Tiara, seorang jilbaber, aktivis Rohis.
Gayung pun bersambut, Tiara mau jalan bareng sama cowok yang gape maen basket itu. Seisi "dunia" dibikin heboh oleh ulah mereka.
"Rio jadian sama Tiara? Mustahil!" cetus fans Rio.
"Tiara pacaran sama Rio? Masya Allah!" seru anak-anak Rohis.
Apa sesungguhnya yang mereka lakukan? Benarkah mereka jadian? Kalau bener mereka jadian, kenapa Rio suka uring-uringan sendiri?
Wah... bakal seru abis, nih, kalo bener mereka pacaran!
Siapa pun tak ada yang menduga kalo Rio, cowok keren idola cewek se-SMA Negeri 1 Bogor itu, nekat nembak Tiara, seorang jilbaber, aktivis Rohis.
Gayung pun bersambut, Tiara mau jalan bareng sama cowok yang gape maen basket itu. Seisi "dunia" dibikin heboh oleh ulah mereka.
"Rio jadian sama Tiara? Mustahil!" cetus fans Rio.
"Tiara pacaran sama Rio? Masya Allah!" seru anak-anak Rohis.
Apa sesungguhnya yang mereka lakukan? Benarkah mereka jadian? Kalau bener mereka jadian, kenapa Rio suka uring-uringan sendiri?
Wah... bakal seru abis, nih, kalo bener mereka pacaran!
3. Kelebihan Buku
Kelebihan dari buku ini adalah pesan moral yang sangat kental di setiap para pembaca membacanya. Cerita dalam novel ini dihidupkan oleh adanya pesan-pesan islami yang berhubungan dengan kehidupan remaja sehari-hari. Setiap bulan yang berlalu memiliki makna tersendiri, dari pacaran terpaksa,kesal, cemburu, hingga cinta muncul diantara si tokoh utama.
4. Kekurangan Buku
Kekurangan novel ini adalah banyak dialog maupun narasi yang masih amat menggurui, seperti ceramah yang amat verbal. Jadi si penulisnya memang masih perlu belajar membuat jalinan cerita yang mengandung pesan moral tanpa terkesan menggurui.
Kekurangan lainnya adalah pada ending. Tiba-tiba semua orang berubah jadi orang baik, dan semua tokoh menjadi bahagia. Ini menurut saya merupakan ending yang terlalu dipaksakan, terlalu dibuat-buat dan terlalu didramatisir. Kenapa tidak dibuat alamiah dan wajar saja? Ending cerita itu tidak mesti membahagiakan semua orang, yang penting hikmahnya sudah tersampaikan dengan baik.
Kekurangan lainnya adalah pada ending. Tiba-tiba semua orang berubah jadi orang baik, dan semua tokoh menjadi bahagia. Ini menurut saya merupakan ending yang terlalu dipaksakan, terlalu dibuat-buat dan terlalu didramatisir. Kenapa tidak dibuat alamiah dan wajar saja? Ending cerita itu tidak mesti membahagiakan semua orang, yang penting hikmahnya sudah tersampaikan dengan baik.
5. Saran
Penulis menggunakan banyak dialog yang bersifat menggurui, sehingga terlihat kesan bahwa novel ini memang ingin menyampaikan pesan moral dengan sangat jelas. Pembaca mudah untuk bosan karena pesan yang tersampaikan bisa langsung diserap. Dengan mengurangi sifat ini,,pembaca kemungkinan ingin membaca novel ini terus – menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar